Yang perlu Anda yakini pertama adalah fakta yang tak bisa dipungkiri bahwa harga tas bermerek yang asli atau original tentu sangat mahal. Itulah yang akhirnya membuat kita melirik tas tiruan yang biasa dikenal sebagai tas KW, yang memang banyak ditawarkan oleh produsen. Menurut perancang tas dengan merek Bybos, Hanny Danani Punjabi, tas KW yang ditawarkan di pasaran ada berbagai macam kualitas. Mulai KW Premiun dan KW 1 ( buatan luar negeri, biasanya dari Hongkong, Korea, dan China ) dan KW2( buatan lokal ). Tas dengan merek yang paling banyak ditembak atau ditiru adalah LV, Chanel, Hermes, Botega Venneta, Gucci, dan Chloe. Perhatikan Tujuh Hal Diakui Hanny, bagi orang awam, memang agak susah membedakan tas yang asli dengan KW Premium. Sebab, jika dilihat sepintas, material tasnya benar-benar sangat mirip. ”Tas branded original dibuat dari kulit asli, sedang tas KW1 atau KW2 dibuat dari bahan kulit sintetis. Karena itulah tas KW1 dan KW2 dibanderol dengan harga yang jauh lebih murah. Sedang tas KW Premium biasanya juga dibuat dari bahan kulit asli, sehingga harganya lebih mahal ketimbang tas KW1 dan KW2.
Nah, agar tidak mudah tertipu oleh pedagang yang mengatakan bahwa tas yang dijualnya benar-benar asli, Hanny menyarankan untuk memerhatikan tujuh hal berikut ini:
- Harga Jangan pernah percaya barang bermerek, jika harganya 30 persen di bawah harga asli. Barang seperti tas Louis Vuitton ( LV ), tidak pernah didiskon di konter resminya, kecuali untuk karyawannya dan pada waktu-waktu tertentu. Di Asia, merek Channel juga jarang didiskon. Kalaupun diskon, biasanya barangnya sudah out of season. Begitu juga dengan merek Prada di Asia, diskon yang diberikan tidak pernah besar. ”Kalau dibilang setelah potong GST Refund, paling banyak 13-19 persen di Paris, di Milan 10 persen, di Singapura 7 persen,” ungkap Hanny. Contoh lainnya, jika sebuah butik menawarkan tas impor Chloe seharga Rp 3 juta, sudah dapat dipastikan bahwa itu adalah tas palsu. Sebab, harga di outlet resmi sekitar Rp 15 juta. Seandainya diskon 50 persen pun, berarti harganya Rp 7,5 juta.
- Struktur Tas Tas asli, baik dibuat dari bahan kanvas, parasut, maupun kain memiliki struktur yang kokoh. Pola jahitan dan pemasangan tulang rangka tersebut dengan sistem double stitch atau dijahit dengan benang rangkap dua dan dijahit dua pula. Tas original sendiri mayoritas dibuat dari bahan kulit asli. Jika mata jeli, perbedaan warna kulit tas asli dengan tas palsu sangat mudah dilihat. ”Meski sama-sama hitam, kepekatan warna susah dipalsukan. Dan, jahitan dalam serta luar tas biasanya berbeda antara yang asli dan yang palsu, baik dari kualitas jahitan maupun benang yang digunakan.
- Resleting Tas asli resletingnya justru agak kasar dan kaitnya diembos dengan logo merek. Beda musim, biasanya beda pula model retsletingnya. ”Jadi, kalau zipper-nya polos bisa diartikan palsu atau meragukan,” tandas Hanny. Selain itu zipper tas bermerek punya ukuran standar berat dan dimensi tertentu.
- Tas Pembungkus Dustbag ( tas pembungkus ) merek asli bahannya halus dan ukurannya lebih besar ketimbang tas yang akan disimpan. Sedang dustbag tas palsu ukurannya pas-pasan. Selain itu, dustbag barang asli disertai lap pembersihnya dengan mencantumkan mereknya.
- Pelapis Dalam Pelapis dalam tas asli LV biasanya dibuat dari bahan suede yang halus. Sedang kain pelapis dalam tas Prada atau Gucci bermotif logo dan nama merek. Tiap season bisa berbeda. Kenali logo dan bentuk huruf merek tersebut karena yang palsu sering berbeda bentuk huruf, bahkan terbalik.
- Nomor Seri dan Sertifikat Nomor seri biasanya disembunyikan di bagian dalam tas. Tidak hanya urutan angka saja, tapi ada artinya juga. Misalnya, LV SP0037 artinya dibuat bulan Maret tahun 2007. Letak nomor seri tiap model tas berbeda. Bahkan beberapa tas juga menyertakan sertifikat keaslian dari tasnya.
- Protective Metal Base Pada tas-tas bermerek, biasanya ada protective metal base di dasar tas agar kulit dasar tas tidak mudah tergores. Beberapa merek memiliki protective metal base dengan standar tertentu dan di-emboss logo merek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar