Kenali dan Atasi Gejala Toksoplasma
Penyakit toksoplasma, pasti tidak terdengar asing bagi Anda. Penyakit yang kerap mengkambinghitamkan kucing ini malah ditengarai sudah menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia. Bentuknya memang kecil, tapi dampak penyakit ini bisa menyebabkan cacat seumur hidup hingga kematian.Berikut ini informasi mengenai penyakit Toksoplasma
Sumber
Parasit ini juga bisa terdapat pada daging setengah matang, telur setengah matang, buah-buahan atau sayuran yang tercemar tinja hewan peliharaan yang mengandung oosit toksoplasma
Toksoplasma dapat menyerang semua jenis satwa, termasuk burung, ikan, kelinci, anjing, babi, kambing dan mamalia lain, bahkan manusia.
Penularan
PENULARAN infeksi toksoplasma, ke dalam tiga macam tahap atau cara.
1 Makanan seperti daging, buah, atau sayur yang telah terpapar parasit tokso.
2 Transfusi darah.
3 Transplantasi organ tubuh.
Pada dasarnya manusia resisten (kebal) terhadap infeksi toksoplasma. Walaupun terinfeksi (kuman masuk ke dalam tubuh), itu tidak menimbulkan gejala penyakit. Jika tubuh kuat, maka parasit yang diidap hanya diam tenang tidak menimbulkan gejala penyakit.
Pada tubuh dengan daya tahan tinggi, toksoplasma mungkin tidak akan menimbulkan gejala. Ia hanya membentuk diri menjadi kista, menempel pada jaringan tubuh, dan siap menginfeksi bila yang bersangkutan kembali terpapar toksoplasma dalam jumlah besar.
Toksoplasma dapat menyerang siapa saja tanpa memandang jenis kelamin dan umur. Sebagian besar orang yang terinfeksi toksoplasma telah membentuk kekebalan tubuh sehingga parasit toksoplasma tidak berkembang dan terbungkus dalam kista.
Gejala gejala yang dialami oleh seseorang yang mengidap Toksoplasma?
80 - 90 % orang normal tidak menunjukkan gejala. hanya 10-20 persen menunjukkan gejala. Pada orang dewasa toksoplasma biasanya menimbulkan gejala berupa :
- Rasa lelah
- Flu
- Nyeri kepala
- Sakit tenggorokan
- Demam
- pembesaran kelenjar getah bening termasuk hati serta limpa,
- gangguan pada kulit
Gejalanya biasanya ringan dan sembuh sendiri dalam beberapa bulan. kebanyakan orang akan menganggap bahwa dia terkena flu ringan dan tidak perlu pergi ke dokter
Bagaimana untuk mengetahui apakah kita mengidap Toksoplasma atau tidak?
Salah satunya dengan melakukan tes laboratorium yang disebut TORCH. Yaitu pemeriksaan melalui 4 jenis tes, parasit TOxoplasma, virus Rubella, Cytomegalovirus (CMV), dan virus Herpes. Masing2 ada tes IgM dan IgG nya.
Toksoplasma dan Ibu Hamil
Untuk ibu yang terinfeksi tokso di usia kehamilan dini (trisemester pertama), sekitar 1-9 persen kasus akan mengakibatkan keguguran atau cacat pada janin (kebutaan atau hidrosefalus).
Sedangkan infeksi toksoplasma yang terjadi di usia kehamilan lebih dari 3 bulan, tingkat kecacatannya berkurang, gejalanya pun tidak berat. Kemungkinan infeksi terjadi akibat IgG yang dimiliki si ibu belum cukup
Toksoplasma pada bayi dapat menyebabkan
- Kelainan pada saraf
Gangguan fungsi saraf dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan psikomotor dalam bentuk retardasi mental (gangguan kecerdasan maupun keterlambatan perkembangan bicara), serta kejang dan kekakuan yang akhirnya menimbulkan keterlambatan perkembangan motorik.
- Kelainan sistemik seperti pucat, kuning, demam, pembesaran hati dan limpa atau pendarahan.
- Cacat Bawaan
Infeksi pada bayi juga berpotensi menyebabkan cacat bawaan, terutama bila terjadi pada usia kehamilan awal sampai tiga bulan. Toksoplasma juga dapat menyebabkan encephalus (tidak memiliki tulang tengkorak), hydrocephalus (pembesaran kepala), dan bahkan kematian.
Jika Ibu Hamil terkena Toksoplasma maka,?
JIKA calon ibu terdeteksi menderita tokso, maka dokter akan melakukan pengobatan dengan cara memberikan obat antibiotik yang tepat, yang cocok dan aman buat ibu hamil.
Penting diingat, karena berbentuk parasit, virus tokso di dalam tubuh tidak bisa dihilangkan, tetapi hanya bisa dikontrol agar tidak membahayakan. Caranya dengan melakukan pengobatan antibiotik yang tepat. Lamanya pengobatan bisa memakan waktu berbulan-bulan.
Selain obat-obatan, tokso juga bisa diatasi dengan menjaga sistem kekebalan tubuh. Bisa lewat obat-obatan atau cara alamiah seperti mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga dan istirahat yang cukup.
Pencegahan
- Jika Ibu Hamil memiliki hewan peliharaan seperti (burung , kelinci , kucing dan , anjing)
- Hindari kontak langsung dengan kotoran, jika ingin membersihkan kotak kotorannya sebaiknya menggunakan sarung tangan dan cuci tangan setelahnya. Serta rajin membersihkan tempat kotorannya 1-2 kali dalam sehari dan gunakan pasir khusus untuk kotoran kucing.
- Berilah makanan kering atau basah yang memang khusus untuk kucing dan hindari memberikan makanan mentah seperti ikan atau daging.
- Peliharalah hewan peliharaan di dalam rumah untuk mencegah ia mengonsumsi tikus atau binatang lain yang mungkin terkontaminasi.
-Mandikan hewan peliharaan setidaknya 3 kali dalam sebulan atau seminggu sekali dengan menggunakan shampoo kucing, dan mengeringkan bulunya hingga kering.
- Berilah vaksin untuk kucing sesuai dengan usianya, untuk mencegah toksoplasma berikan vaksin tokso dan juga kucing bisa diberi vaksin rabies.
- Selalu memeriksakan hewan peliharaan ke dokter hewan
Jika binatang peliharaan anda ternyata memiliki infeksi aktif, titipkan mereka ke tempat pemeliharaan atau pada teman sekurang kurangnya selama 6 minggu (yaitu dimana masa infeksi dapat ditularkan).
- Mintalah seseorang untuk membersihkan kandang dan kotorannya.
Bila anda harus melakukannya sendiri, gunakan sarung tangan dan cuci tangan anda setelah selesai. Kandang harus dibersihkan setiap hari karena oosit yang memindahkan penyakit akan sangat menular dengan berjalannya waktu.
- Gunakan sarung tangan jika anda berkebun.
- Jangan berkebun ditanah yang terkena kotoran kucing, juga jangan biarkan anak bermain di pasir yang terkena kotoran kucing.
- Cuci buah dan sayur terutama yang ditanam sendiri dengan sabun pencuci piring, bilas bersih bersih.
- Jangan makan daging mentah atau daging yg kurang matang atau susu yang tidak di pasteurisasi.
- Jika anda sedang hamil lakukan pemeriksaan rutin untuk menghindari dan mengatisipasi jika terkena toksoplasma.
Mudah-mudahan informasi tersebut tidak membuat kita takut, ngeri untuk makan sumber protein terutama daging. Sekaligus tidak seratus persen menyalahkan kucing sebagai penyebab terjangkitnya toksoplasmosis. Yang harus disikapi adalah kita harus berlaku hidup bersih dan sehat.
Pesan kesehatan " Lebih baik mencegah daripada mengobati"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar